Mengapa Warga Gusuran Pasar Ikan Tak Mau Pindah Ke Rusun?


by Nanik Sudaryati

Hanya orang bodoh atau mungkin nggak waras, kalau disuruh pindah ke tempat yang baru dan bagus tidak mau. Misalnya korban penggusuran kampung Aquarium Pasar Ikan, Jakarta Utara.

Lucunya di Medsos banyak orang menyalahkan korban gusuran yang tidak mau pindah. Seolah mereka tau benar keadaan rusun Rawa Bebek.

Satu gambaran kecil saja, terutama untuk yang asal ngomong, lokasi pasar ikan ke rusun Rawa Bebek itu jauhnya bukan main, bisa makan waktu 3 jam lebih. Kenapa? pasar ikan itu terletak paling utara Jakarta dan Rusun Rawa Bebek di ujung Timur Jakarta. Tidak ada akses kendaraan umum di rusun Rawa Bebek.

Tolong bayangkan lima menit saja, Anda punya anak yang sekolah di ujung Jakarta Utara, dan harus pindah ke ujung Jakarta Timur. Kemudian kalau untuk nelayan... lah masak dia cari ikan di pantai utara rumahnya di ujung Jakarta Timur. Demikian juga yang selama ini harus mengais rejeki di sekitar Jakarta Utara, kemudian harus berada di Rusun terisolir, terus mereka mau kerja apa ya?

Teman, kita ini kan bukan memindahkan orang kaya yang nggak usah kerja duitnya beranak-pinak, tapi memindahkan warga yang super miskin, ya kalau gak kerja sehari saja ya gak makan. Lah terus kalau di rusun yang sepi gitu mau kerja apa?


Setiap kali saya lihat lokasi penggusuran, saya mikir mengapa sih tidak di situ saja dibangun rusun untuk orang-orang yang digusur. Kalau tujuannya untuk menata daerah itu? Bukankah dulu konsep Jokowi (waktu itu Ahok wakilnya) dalam menata kawasan kumuh itu tidak dengan cara memindahkan, tapi menata ke atas, yaitu dengan membangun rusun di atas tanah-tanah di tempat tersebut. Mengapa konsep itu tdk dipenuhi?

Mohon untuk yang tidak ngerti kondisi, jangan mencemooh warga yang tergusur, yang mayoritas belum mau pindah.. Beri kesempatan mereka menata hati...


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Mengapa Warga Gusuran Pasar Ikan Tak Mau Pindah Ke Rusun?